carousel

pendidikan | 20 Aug 2024

Siswa MI Ar Rohmah Belajar Daur Ulang melalui Program 3R

MI Ar Rohmah, sebuah madrasah ibtidaiyah yang terletak di tengah komunitas yang peduli lingkungan, menjadi saksi semangat peduli lingkungan yang luar biasa ditunjukkan oleh siswa kelas 6 melalui program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang diinisiasi oleh kelompok PMM 110. Program inovatif ini berfokus pada daur ulang sampah botol, tidak hanya mengajarkan siswa tentang pentingnya mengelola limbah secara bertanggung jawab, tetapi juga membuka mata mereka terhadap potensi kreatif yang tersembunyi dalam barang-barang yang sering dianggap tidak berguna.


Kegiatan bermakna ini diawali dengan sesi sosialisasi yang interaktif dan menarik, memperkenalkan konsep 3R kepada para siswa dengan cara yang mudah dipahami dan menginspirasi. Tim PMM 110, yang terdiri dari mahasiswa berdedikasi, tidak hanya menekankan pentingnya daur ulang secara teoretis, tetapi juga mendemonstrasikan secara langsung bagaimana sampah botol dapat diubah menjadi barang-barang yang berguna dan bahkan artistik. Antusiasme siswa langsung menyala seperti api yang berkobar ketika mereka diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan praktis mengumpulkan botol plastik bekas di lingkungan sekolah, sebuah langkah awal yang membuat mereka merasa menjadi bagian dari solusi.


Tahap selanjutnya adalah proses kreatif yang mendebarkan, di mana siswa dibimbing dengan penuh kesabaran dan inspirasi untuk mengubah botol-botol bekas yang telah mereka kumpulkan menjadi berbagai kerajinan tangan yang menakjubkan. Pot tanaman yang cantik dan unik, tempat pensil yang fungsional dan menarik, serta dekorasi kelas yang colorful dan eye-catching adalah beberapa contoh hasil karya siswa yang memukau. Kegiatan ini tidak hanya mengasah kreativitas dan keterampilan motorik halus mereka, tetapi juga memberikan keterampilan praktis dalam mengolah sampah menjadi barang yang memiliki nilai guna dan estetika, sebuah pelajaran berharga tentang bagaimana melihat potensi dalam sesuatu yang sering diabaikan.


Respon positif dari para siswa terlihat jelas melalui semangat yang berkobar dan kreativitas yang meluap-luap dalam menghias dan memanfaatkan botol bekas. Mata mereka berbinar-binar dengan kegembiraan dan kebanggaan saat melihat transformasi dramatis dari sampah menjadi karya seni. Program ini berhasil melampaui tujuan awalnya, tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya daur ulang, tetapi juga menanamkan prinsip keberlanjutan dalam pikiran para siswa muda, membentuk pola pikir yang akan mempengaruhi tindakan mereka di masa depan.


Diharapkan, pengalaman hands-on yang berharga ini akan membekas dalam ingatan siswa, tidak hanya sebagai kenangan indah masa sekolah, tetapi juga sebagai motivasi kuat untuk terus menerapkan prinsip 3R dalam kehidupan sehari-hari mereka. Lebih jauh lagi, program ini diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi siswa untuk berperan aktif sebagai agen perubahan dalam komunitas mereka, menginspirasi teman sebaya dan keluarga untuk ikut serta dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.


Inisiatif kreatif seperti ini menunjukkan bahwa pendidikan lingkungan sejak dini adalah kunci vital dalam membangun generasi yang tidak hanya peduli tetapi juga proaktif dan bertanggung jawab terhadap kelestarian alam. Dengan membekali siswa dengan pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan praktis, MI Ar Rohmah dan kelompok PMM 110 telah memberikan kontribusi nyata yang signifikan dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Program ini menjadi contoh inspiratif bagaimana kolaborasi antara institusi pendidikan dan kelompok mahasiswa dapat menciptakan dampak positif yang nyata dan berkelanjutan dalam masyarakat

Oleh : 004 Ramadhan Hidayat

carousel

seni dan hiburan | 14 Jul 2024

ZZZ 🔥

Kalian tau game (Zenless Zone Zero ) ZZZ ?, game terbaru keluaran HoYoverse yang merupakan game aksi RPG yang dengan tema urban fantasi yang penuh aksi, dan menampilkan dunia post-apokaliptik.

Dalam game ini kalian bisa memainkan dengan menggunakan salah satu karakter kaka beradik ( Belle, dan Wise ), dan yang lainnya akan menjadi asisten. Ia dan saudaranya juga bekerja sama sebagai Proxy yang dikenal sebagai "Phaethon" yang membuka sebuah toko sebagai kedok markas.


Namun perlu di ketahui bahwa saudara ini tinggal bersama di satu atap, dan yang lebih sus nya lagi mereka cuma memiliki satu kasur breee, sooo u know lah yaa mereka mau ga mau tidur barengan di satu ranjang.

Ada beberapa pendapat dari netizen tentang kejanggalan ini, di kutip dari laman facebook postingan "Ayudita Winoro Davis", dalam postingan tersebut mengatakan:

"Dan juga, Ini sodara MC ZZZ ini pasti ngeseks, gak ada cerita mereka gak main sembunyikan ular piton abang tiap malem. Gak ada yang nanya di game soalnya itu sebodoh nanya "kalo burger bangor enak kenapa mereka diskon 40% mulu?" jawaban nya sudah jelas. Kalo lu keluar tengah malem lu bisa liat lampu toko nya masih nyala, mereka masih buka tapi gak ada pelanggan, kenapa? yah dari luar lu bisa denger bunyi kayu reyot nabrak tembok: "cekit cekit jedug cekit cekit jedug jedug", orang udah tahu tuh lu bunyiin bel nya harus nunggu 15 menit terus salah satu dari dua bersaudara ini turun, keringetan, ngaku AC nya rusak, tiap lu ke sana rusak mulu, selang nya gak bener kali masang nya. Toko gak bisa maju soalnya tiap bulan ganti rangka kasur, jebol terus. Yah adek nya cantik imut, abang nya ganteng keren, wajar aja ditinggal berdua langsung bertumbuk diatas kasur. Lu pisahin taro di ujung belahan dunia berbeda kayak nabi adam ama hawa juga ini berdua bakal balik lagi dalam 80 hari, terus kembali bertumbuk."


soo gimana menurut kalian?

dan jika kalian ada di posisi Wise dan punya adek cantik kayak belle, atau sebaliknya, apakah kalian akan menjadi saudara normal atau sobrut (saudara brutal) ? ketik di kolom komentar !!

Oleh : chaucibe kun

carousel

politik | 7 Mar 2024

Jangan salahkan sistemnya, Tapi Salahkan Oknumnya

"Jika Anda memilih politisi yang korup dan tidak kompeten, jangan kaget ketika Anda mendapatkan pemerintahan yang korup dan tidak kompeten."-Mark Twain


Dalam konteks global saat ini, terdapat beragam sistem pemerintahan dan hukum yang berlaku di setiap negara. Perbedaan-perbedaan ini mencerminkan keragaman budaya, sejarah, dan nilai-nilai yang ada di berbagai belahan dunia. Dengan demikian, setiap negara memiliki cara tersendiri untuk mengatur tata kelola pemerintahan dan menjalankan sistem hukumnya.


Jika kita merujuk kepada semua sistem pemerintahan yang ada, tentu akan menemukan berbagai macam variasi yang luas seperti monarki, republik, demokrasi, oligarki, dan lain-lain. Setiap sistem tersebut pasti memiliki dinamika pemerintahan yang berbeda-beda, sesuai dengan institusi yang telah dibuat. Misalnya demokrasi yang mana kekuasaan berada di tangan rakyat. Berbeda halnya dengan Kerajaan yang kekuasaannya dipegang penuh oleh seorang raja sebagai pemimpin negara tersebut contohnya Arab Saudi.


Mana sistem yang paling sempurna?

Pertanyaan ini saya dapat Ketika mendapat kelas Democracy And Social Society. Dosen menanyakan pada saat itu dosen meminta kita melihat fenomena demokrasi yang terjadi di Indonesia. Apakah implementasi sistem demokrasi sudah tepat pada negara Indeonesia? Apakah demokrasi adalah sistem pemerintahan yang tepat untuk zaman globalisasi sekarang?


Menjawab pertanyaan sempurna atau tidak, menurut saya jangankan di dalam lingkup politik, bahkan di dunia ini pun tidak ada subjek apapun yang sempurna. Semua pasti ada kekurangan alamiah di setiap individu itu masing-masing. Dalam penjelasan kali ini, mari kita sedikit bahas terkait sistem pemerintahan monarki.


Sistem pemerintahan tertua yang muncul pada awal peradaban manusia yakni 5000 tahun yang lalu monarki merupakan sistem yang memainkan peran penting dalam perkembangan agama, budaya, serta seni. Sistem pemerintahan yang memilih pemimpin negara mereka (Raja atau Ratu) melalui garis keturunan ini, mulai dikritik secara signifikan pada abad ke-17 dan ke-18, dengan munculnya Zaman pencerahan dan gerakan revolusioner oleh beberapa tokoh penting salah satunya bernama Jhon Locke melalui karyanya yang berjudul “"Two Treatises of Government".


Pastinya kritikan tersebut bukan serta merta hanya sebuah kritikan yang dikarenakan zaman telah berubah. Tapi ada beberapa proses yang salah dari sistem tersebut. Kekurangan yang paling mencolok adalah kurangnya keadilan yakni jaminan Hak Asasi Manusia (HAM). Dalam sistem ini hanya beberapa individu atau kelompok yang mendapat HAM. Ketidaksetaraan pada Perempuan dan perbudakan salah satu pelanggaran HAM pada sistem yang satu ini. Terlebih lagi seorang pemimpin pada negara yang menggunakan sistem ini dipilih berdasarkan garis keturunan. Hal tersebut bisa menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan yang tidak jelas. Dikarenakan kekuatan yang dimiliki oleh seorang raja tidak ada batasan yang jelas dalam monarki absolut.


Menurut pandangan saya, sistem monarki saat ini dianggap semakin tidak relevan dalam era globalisasi yang sedang berlangsung. Hal ini terutama disebabkan oleh perjuangan yang kuat dari berbagai tokoh untuk mempromosikan dan melindungi Hak Asasi Manusia (HAM). Mulai dari pemikiran-pemikiran John Locke hingga gerakan hak asasi manusia modern, banyak upaya telah dilakukan untuk mengakhiri penindasan dan ketidakadilan yang terjadi dalam sistem monarki. Negara-negara sudah mulai melakukan transformasi dari monarki ke sistem berbentuk demokrasi.

 

 

Demokrasi sebagai sistem modern

Demokrasi muncul sekitar abad ke-5 SM di era Yunani tepatnya pada Kota Athena. Pada saat itu demokrasi dikenal dengan demokrasi langsung. Namun pada saat itu hak-hak partisipasi masih terbatas yang mana hanya difokuskan pada laki-laki.


Demokrasi telah berkembang dalam setiap era, termasuk zaman pertengahan, masa Renaisans, dan Revolusi Amerika dan Prancis. Pada saat ini, hak asasi manusia semakin diakui, yang sebelumnya hanya terbatas pada laki-laki, sekarang juga diperluas kepada perempuan untuk berpartisipasi dalam sistem demokrasi. Bahkan, perempuan juga dapat memegang jabatan kepemimpinan negara.


Negara-negara di dunia mulai mengadopsi sistem pemerintahan yang digaungkan Amerika Serikat ini. Karena dianggap dapat membawa perdamaian dunia. Struktur pemerintahan yang baik karena dilandaskan oleh konstitusional yang kuat, membuat demokrasi digunakan untuk kesejahteraan warga negaranya.


Tetapi bukan berarti sistem ini tidak memiliki celah. Justru kemunculan sistem ini yang membuat adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Orang-orang yang memiliki kekuasaan seperti para elite politik memanfaatkan celah ini untuk mendapat keuntungan.


Ada alasan yang mendasari keberadaan kekurangan tersebut. Salah satunya adalah kurangnya transparansi yang membuka peluang untuk praktik pendanaan politik yang tidak jelas, yang kemudian dimanfaatkan oleh elite politik. Selain itu, budaya KKN (Kolusi, Korupsi, Nepotisme) yang telah ada sejak lama juga menjadi faktor yang mendukung keberlangsungan praktik KKN ini.


Dilema antara Sistem dan Oknum

Tentu saja, saya tidak akan membahas semua kekurangannya disini. Teman-teman bisa melihat langsung bagaimana kondisi negara yang menerapkan sistem demokrasi. Ambil satu contoh yaitu Amerika Serikat. Amerika Serikat yang pertama kali menggaungkan demokrasi pada era modern ini saja kondisi negaranya pada saat ini bisa dikatakan tidak sangat demokratis sekali. Kesenjangan terjadi dimana-mana, serta pelanggaran hukum merajalela. Padahal hukum yang diterapkan Amerika Serikat menjadi acuan bagi beberapa negara di dunia.


Hukum yang diterapkan oleh negara demokrasi pastinya diambil dari persetujuan warga negara mereka sendiri. Itu dilakukan agar kelangsungan hidup sebagai warga negara berlangsung Sejahtera. Oleh karena itu, saya sampai saat ini percaya pada prinsip “Jangan salahkan sistem atau hukumnya tapi salahkan oknumnya.”


Tidak peduli sebaik apapun sistem pemerintahannya, baik itu monarki atau demokrasi, serta sebagus apapun peraturan yang dibuatnya, jika oknum yang menjalankannya tidak mengikuti prinsip-prinsip yang tercantum dalam konstitusi yang disepakati, maka kemungkinan besar akan terjadi pelanggaran dan penyalahgunaan kekuasaan. Dalam situasi tersebut, wajar jika kita mengkritik dan menyalahkan sistem tersebut karena gagal dalam mencegah atau menangani pelanggaran tersebut.


“apa yang membedakan manusia dengan binatang bukanlah karena manusia memiliki akal, melainkan karena fakta bahwa manusia dapat melakukan pilihan moral.”- JJ. Rosseau


Bahkan dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas seperti di Amerika, tidak ada jaminan bahwa sistem ini akan berjalan tanpa cacat. Menurut saya, tingkat SDM yang tinggi justru dapat menciptakan potensi yang lebih besar untuk menemukan celah atau kesempatan yang tepat untuk dimanfaatkan. 


 

 

 


Oleh : 004 Ramadhan Hidayat

Blog Terbaru

Tidak ada Blog

Copyright©2024 OiBlog by Veloxium All rights reserved.